EKSPLORASI TEKS AKADEMIK: KAJIAN NILAI, BAHASA, DAN PENALARAN
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Kajian akademik dalam bidang arsitektur tradisional memiliki peran penting untuk memahami hubungan antara bentuk, fungsi, dan nilai budaya yang tercermin dalam warisan arsitektur Nusantara. Salah satu objek yang menarik adalah rumah adat Mbaru Niang di Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol identitas dan spiritualitas masyarakat setempat.
Jurnal ini yang dikaji dalam eksplorasi
- Louis, M. (2015) – Fungsi dan Makna Ruang pada Rumah Adat Mbaru Niang Wae Rebo (Jurnal INTRA, Vol.3 No.2).
- Pradipto, E. & Tristanto, K. (2021) – Ketahanan Sistem Struktur Bangunan terhadap Angin: Studi Kasus Mbaru Niang di Desa Wae Rebo (Jurnal Arsitektur Pendapa, Vol.4 No.1).
- Umbung, C.D.O. dkk. (2021) – Pariwisata Tradisional Rumah Adat Mbaru Niang di Dusun Wae Rebo (Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu Sosial, Vol.1 No.11).
Ketiganya menyoroti Mbaru Niang dari sisi yang berbeda fungsi ruang, struktur bangunan, dan nilai sosial budaya namun berpadu dalam memperlihatkan identitas arsitektur lokal Indonesia.
Tujuan
- Mengidentifikasi struktur dan ciri khas teks akademik dalam ketiga jurnal.
- Menganalisis penggunaan bahasa akademik, objektivitas, dan kosakata ilmiah.
- Menelusuri nilai keilmuan serta dukungan teori dan data yang digunakan.
- Menggali nilai-nilai kebangsaan yang tercermin, seperti pelestarian budaya, etika ilmiah, dan semangat nasionalisme akademik.
B. Metodologi
Pendekatan yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pembacaan kritis dan interpretatif terhadap ketiga teks jurnal.
Langkah-langkah eksplorasi:
- Membaca struktur teks untuk mengidentifikasi unsur akademik (abstrak, pendahuluan, metode, hasil, dan kesimpulan).
- Mengkaji gaya bahasa akademik dan kosakata ilmiah yang digunakan.
- Menelusuri teori atau pendekatan ilmiah yang mendasari setiap penelitian.
- Mengidentifikasi nilai kebangsaan yang muncul dari konteks arsitektur dan budaya lokal Wae Rebo.
C. Hasil dan Pembahasan
1. Struktur dan Ciri Khas Teks Akademik
- Ketiga jurnal memiliki pola struktur akademik yang konsisten:
- Abstrak dwibahasa (Indonesia–Inggris)
- Pendahuluan yang memuat latar belakang dan tujuan penelitian
- Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif
- Hasil dan pembahasan sistematis
- Kesimpulan dan rekomendasi
Perbedaan fokus penelitian:
- Louis (2015) → Fokus pada fungsi dan makna ruang dengan pendekatan semiotika Pierce.
- Pradipto (2021) → Meneliti ketahanan struktur terhadap angin dengan pendekatan rasionalistik dan teknis.
- Umbung (2021) → Menganalisis pariwisata tradisional dan nilai simbolik budaya Mbaru Niang.
- Ketiganya memperlihatkan integrasi kuat antara teori dan praktik lapangan.
2. Analisis Bahasa Akademik
Ciri bahasa akademik dalam ketiga jurnal:
- Gaya bahasa formal, objektif, dan lugas.
- Menggunakan istilah teknis seperti semiotika, sistem struktur, sendi, jepit, ikat, hekang kode, dan komponen simbolik.
- Menghindari ungkapan emosional dan mengutamakan kejelasan logis.
- Setiap jurnal menyertakan data empiris dan hasil wawancara sebagai bentuk dukungan ilmiah.
Louis (2015) menonjol dalam penggunaan bahasa simbolik dan interpretatif, sedangkan Pradipto (2021) menunjukkan struktur bahasa teknis yang presisi, dan Umbung (2021) menampilkan gaya deskriptif etnografis yang komunikatif.
3. Nilai Keilmuan
- Louis (2015) memperlihatkan penerapan teori semiotika Pierce untuk menjelaskan hubungan tanda, ruang, dan makna dalam struktur Mbaru Niang.
- Pradipto (2021) memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang teknologi arsitektur vernakular, menunjukkan efektivitas sistem struktur sederhana terhadap gaya angin.
- Umbung (2021) menghubungkan arsitektur tradisional dengan pariwisata budaya, menekankan makna simbolik tiap komponen dan keberlanjutan fungsi sosialnya.
- Ketiganya didukung data empiris berupa wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur, menunjukkan keabsahan ilmiah yang kuat.
4. Nilai Kebangsaan
Nilai kebangsaan tercermin dari:
- Pelestarian budaya lokal: Rumah adat Mbaru Niang dipertahankan sebagai warisan arsitektur bangsa.
- Etika akademik: Semua penulis menghindari plagiarisme dan mencantumkan sumber ilmiah secara sah.
- Kemandirian ilmiah: Mengutamakan kearifan lokal tanpa ketergantungan pada konsep modern Barat.
- Nasionalisme arsitektur: Menunjukkan kebanggaan terhadap bentuk, struktur, dan nilai budaya Indonesia.
D. Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
- Ketiga jurnal memiliki struktur akademik lengkap dan mengikuti standar penulisan ilmiah.
- Bahasa yang digunakan objektif dan menunjukkan penguasaan istilah teknis bidang arsitektur.
- Nilai keilmuan kuat karena berbasis teori dan pengamatan lapangan.
- Nilai kebangsaan tampak dari semangat pelestarian budaya, etika ilmiah, dan nasionalisme desain.
Rekomendasi
- Penulis jurnal selanjutnya dapat memperluas kajian empiris melalui studi komparatif antar daerah adat.
- Integrasi antara teori arsitektur vernakular dan teknologi modern berkelanjutan perlu diperkuat.
- Eksplorasi terhadap nilai simbolik arsitektur tradisional dapat digunakan sebagai sumber inspirasi desain kontemporer Indonesia.