Kamis, 30 Oktober 2025

Tugas Terstruktur 3

 EKSPLORASI TEKS AKADEMIK: KAJIAN NILAI, BAHASA, DAN PENALARAN

A. Pendahuluan

Latar Belakang

Kajian akademik dalam bidang arsitektur tradisional memiliki peran penting untuk memahami hubungan antara bentuk, fungsi, dan nilai budaya yang tercermin dalam warisan arsitektur Nusantara. Salah satu objek yang menarik adalah rumah adat Mbaru Niang di Desa Wae Rebo, Nusa Tenggara Timur. Rumah ini bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga simbol identitas dan spiritualitas masyarakat setempat.

Jurnal ini yang dikaji dalam eksplorasi

  • Louis, M. (2015) – Fungsi dan Makna Ruang pada Rumah Adat Mbaru Niang Wae Rebo (Jurnal INTRA, Vol.3 No.2).
  • Pradipto, E. & Tristanto, K. (2021) – Ketahanan Sistem Struktur Bangunan terhadap Angin: Studi Kasus Mbaru Niang di Desa Wae Rebo (Jurnal Arsitektur Pendapa, Vol.4 No.1).
  • Umbung, C.D.O. dkk. (2021) – Pariwisata Tradisional Rumah Adat Mbaru Niang di Dusun Wae Rebo (Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu Sosial, Vol.1 No.11).

Ketiganya menyoroti Mbaru Niang dari sisi yang berbeda fungsi ruang, struktur bangunan, dan nilai sosial budaya namun berpadu dalam memperlihatkan identitas arsitektur lokal Indonesia.

Tujuan

  • Mengidentifikasi struktur dan ciri khas teks akademik dalam ketiga jurnal.
  • Menganalisis penggunaan bahasa akademik, objektivitas, dan kosakata ilmiah.
  • Menelusuri nilai keilmuan serta dukungan teori dan data yang digunakan.
  • Menggali nilai-nilai kebangsaan yang tercermin, seperti pelestarian budaya, etika ilmiah, dan semangat nasionalisme akademik.


B. Metodologi

Pendekatan yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dengan teknik pembacaan kritis dan interpretatif terhadap ketiga teks jurnal.


Langkah-langkah eksplorasi:

  • Membaca struktur teks untuk mengidentifikasi unsur akademik (abstrak, pendahuluan, metode, hasil, dan kesimpulan).

  • Mengkaji gaya bahasa akademik dan kosakata ilmiah yang digunakan.

  • Menelusuri teori atau pendekatan ilmiah yang mendasari setiap penelitian.

  • Mengidentifikasi nilai kebangsaan yang muncul dari konteks arsitektur dan budaya lokal Wae Rebo.


C. Hasil dan Pembahasan

1. Struktur dan Ciri Khas Teks Akademik

  • Ketiga jurnal memiliki pola struktur akademik yang konsisten:
  • Abstrak dwibahasa (Indonesia–Inggris)
  • Pendahuluan yang memuat latar belakang dan tujuan penelitian
  • Metode penelitian dengan pendekatan kualitatif
  • Hasil dan pembahasan sistematis
  • Kesimpulan dan rekomendasi

Perbedaan fokus penelitian:

  • Louis (2015) → Fokus pada fungsi dan makna ruang dengan pendekatan semiotika Pierce.
  • Pradipto (2021) → Meneliti ketahanan struktur terhadap angin dengan pendekatan rasionalistik dan teknis.
  • Umbung (2021) → Menganalisis pariwisata tradisional dan nilai simbolik budaya Mbaru Niang.
  • Ketiganya memperlihatkan integrasi kuat antara teori dan praktik lapangan.

2. Analisis Bahasa Akademik

Ciri bahasa akademik dalam ketiga jurnal:

  • Gaya bahasa formal, objektif, dan lugas.
  • Menggunakan istilah teknis seperti semiotika, sistem struktur, sendi, jepit, ikat, hekang kode, dan komponen simbolik.
  • Menghindari ungkapan emosional dan mengutamakan kejelasan logis.
  • Setiap jurnal menyertakan data empiris dan hasil wawancara sebagai bentuk dukungan ilmiah.


Louis (2015) menonjol dalam penggunaan bahasa simbolik dan interpretatif, sedangkan Pradipto (2021) menunjukkan struktur bahasa teknis yang presisi, dan Umbung (2021) menampilkan gaya deskriptif etnografis yang komunikatif.

3. Nilai Keilmuan

  • Louis (2015) memperlihatkan penerapan teori semiotika Pierce untuk menjelaskan hubungan tanda, ruang, dan makna dalam struktur Mbaru Niang.
  • Pradipto (2021) memberikan kontribusi ilmiah dalam bidang teknologi arsitektur vernakular, menunjukkan efektivitas sistem struktur sederhana terhadap gaya angin.
  • Umbung (2021) menghubungkan arsitektur tradisional dengan pariwisata budaya, menekankan makna simbolik tiap komponen dan keberlanjutan fungsi sosialnya.
  • Ketiganya didukung data empiris berupa wawancara, observasi lapangan, dan studi literatur, menunjukkan keabsahan ilmiah yang kuat.


4. Nilai Kebangsaan

Nilai kebangsaan tercermin dari:

  • Pelestarian budaya lokal: Rumah adat Mbaru Niang dipertahankan sebagai warisan arsitektur bangsa.
  • Etika akademik: Semua penulis menghindari plagiarisme dan mencantumkan sumber ilmiah secara sah.
  • Kemandirian ilmiah: Mengutamakan kearifan lokal tanpa ketergantungan pada konsep modern Barat.
  • Nasionalisme arsitektur: Menunjukkan kebanggaan terhadap bentuk, struktur, dan nilai budaya Indonesia.

D. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

  • Ketiga jurnal memiliki struktur akademik lengkap dan mengikuti standar penulisan ilmiah.
  • Bahasa yang digunakan objektif dan menunjukkan penguasaan istilah teknis bidang arsitektur.
  • Nilai keilmuan kuat karena berbasis teori dan pengamatan lapangan.
  • Nilai kebangsaan tampak dari semangat pelestarian budaya, etika ilmiah, dan nasionalisme desain.

Rekomendasi

  • Penulis jurnal selanjutnya dapat memperluas kajian empiris melalui studi komparatif antar daerah adat.
  • Integrasi antara teori arsitektur vernakular dan teknologi modern berkelanjutan perlu diperkuat.
  • Eksplorasi terhadap nilai simbolik arsitektur tradisional dapat digunakan sebagai sumber inspirasi desain kontemporer Indonesia.

Tugas Mandiri 7

 1. Pengertian Informasi Ilmiah

2. Ciri dan Jenis Informasi Ilmiah

3. Kegunaan Informasi Ilmiah dalam Akademik

4. Teknik Penelusuran Informasi Ilmiah

5. Pemanfaatan Aplikasi Referensi

6. Evaluasi dan Validasi Sumber Informasi

7. Mengenali Sumber Tidak Kredibel

8. Teknik Menulis Kutipan dan Daftar Pustaka

9. Etika Akademik dan Anti-Plagiarisme

10. Peran Literasi Informasi dalam Pengembangan Ilmu


B.

  1. Perbedaan antara informasi ilmiah dan informasi populer:
    Informasi ilmiah diperoleh melalui penelitian sistematis dan dipublikasikan di jurnal atau buku akademik, sedangkan informasi populer ditulis untuk umum, bersifat ringan, dan tidak selalu didukung bukti ilmiah.

  2. Cara menelusuri informasi ilmiah yang valid di internet:
    Gunakan basis data akademik seperti Google Scholar, DOAJ, SINTA, dan GARUDA; tentukan kata kunci yang tepat; serta manfaatkan operator Boolean (AND, OR, NOT) untuk hasil pencarian lebih spesifik.

  3. Kriteria untuk menilai kredibilitas jurnal ilmiah:
    Dilihat dari reputasi penerbit, sistem peer review, kejelasan metode penelitian, indeksasi (Scopus, DOAJ, SINTA), dan identitas penulis yang jelas serta kompeten.

  4. Pentingnya penghindaran plagiarisme dalam penulisan ilmiah:
    Karena plagiarisme melanggar etika akademik, mengurangi kredibilitas penulis, dan dapat menimbulkan sanksi akademik maupun hukum.

  5. Format penulisan daftar pustaka untuk sumber daring:
    Mengikuti gaya tertentu seperti APA:
    Nama Penulis. (Tahun). Judul artikel. Nama Situs. URL
    Contoh:
    Wibowo, R. (2022). Panduan Evaluasi Sumber Digital. Gramedia. https://www.gramedia.com


C.

  1. Pengalaman menggunakan sumber tidak valid dan dampaknya:
    Pernah menggunakan artikel blog tanpa referensi ilmiah, sehingga argumen dalam tulisan menjadi lemah dan kurang dipercaya dosen.

  2. Cara membedakan jurnal terpercaya dan jurnal predator:
    Jurnal terpercaya memiliki peer review, indeksasi resmi (DOAJ, Scopus, SINTA), serta situs web profesional. Jurnal predator sering meminta biaya tinggi tanpa proses seleksi naskah.

  3. Kesulitan terbesar dalam menulis daftar pustaka dan cara mengatasinya:
    Kesulitannya menjaga konsistensi format. Solusinya dengan menggunakan aplikasi manajemen referensi seperti Mendeley atau Zotero.

  4. Pengalaman menggunakan Mendeley/Zotero:
    Pernah menggunakan Mendeley untuk menyimpan sumber dan membuat kutipan otomatis di Microsoft Word; sangat membantu dalam efisiensi penulisan.

  5. Perbaikan dalam menulis kutipan ke depan:
    Akan lebih teliti memeriksa gaya sitasi, menghindari kutipan langsung berlebihan, serta melakukan parafrase dengan mencantumkan sumber secara benar.

Tugas Mandiri 6

1. Peran Sumber Pustaka dalam Akademik
2. Jenis-Jenis Sumber Pustaka
3. Pentingnya Strategi Membaca Akademik
4. Membaca Kritis dan Analisis Logis
5. Analisis Isi Teks Akademik
6. Teknik Pencatatan Informasi
7. Integrasi Sumber dalam Tulisan Ilmiah
8. Etika Akademik dan Anti-Plagiarisme
9. Dampak Penguasaan Literasi Akademik
10. Pengembangan Keterampilan Berkelanjutan

Kamis, 16 Oktober 2025

Tugas mandiri 4B

  1. Kaidah bahasa dalam penulisan akademik mencakup tata bahasa, ejaan, diksi, dan gaya bahasa ilmiah.

  2. Kalimat efektif harus memiliki lima ciri utama, yaitu kehematan, kepaduan, kejelasan, kesatuan, dan kesejajaran

  3. Struktur dasar kalimat Bahasa Indonesia yang digunakan dalam teks akademik dikenal dengan istilah Subjek–Predikat–Objek–Keterangan (SPOK).

  4. Contoh kata serapan dari bahasa Inggris yang telah disesuaikan secara fonologis adalah televisi (dari television).

  5. Dalam teks akademik, penggunaan kata ganti seperti “saya” sebaiknya dihindari dan diganti dengan kata penulis.

  6. Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan edisi kelima dikenal dengan singkatan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia).

  7. Huruf miring dalam penulisan akademik digunakan untuk menuliskan judul buku, nama karya tulis, dan istilah asing yang belum diserap.

  8. Kesalahan struktur paralel dalam kalimat dapat menyebabkan ketidaktepatan makna dan menurunkan kualitas tulisan.

  9. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk membantu revisi bahasa ilmiah adalah Grammarly 

  10. Menurut modul, revisi bahasa ilmiah merupakan bagian dari proses akademik yang berkelanjutan.


tugas mandiri 4A

Teks akademik merupakan karya tulis yang digunakan dalam konteks pendidikan tinggi untuk mengomunikasikan gagasan, hasil analisis, dan refleksi ilmiah secara sistematis. Teks ilmiah, di sisi lain, berorientasi pada penyampaian hasil penelitian dengan metode dan data yang dapat diuji kebenarannya. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada tujuan dan kedalaman bahasan: teks akademik menekankan kemampuan berpikir kritis dan argumentatif, sedangkan teks ilmiah berfokus pada pembuktian empiris dan penyajian fakta objektif.

Karakteristik teks ilmiah meliputi objektivitas, logika yang runtut, konsistensi bahasa, serta penggunaan istilah teknis secara tepat. Bahasa yang digunakan bersifat formal, baku, dan menghindari ekspresi emosional. Struktur teks akademik umumnya terdiri atas pendahuluan, isi, dan penutup; sedangkan pada teks ilmiah dapat berbentuk IMRAD (Introduction, Method, Results, and Discussion). Prinsip penulisan akademik yang baik mencakup ketepatan tata bahasa dan ejaan, keterpaduan ide antarparagraf, kejujuran ilmiah melalui sitasi sumber, serta penyusunan argumen yang rasional dan terstruktur.

Literasi kritis memiliki peran penting dalam membaca dan menulis teks akademik karena memungkinkan penulis dan pembaca untuk menilai keabsahan informasi, mengidentifikasi bias, dan mengembangkan perspektif baru berdasarkan bukti yang sahih. Implikasi dari rendahnya literasi akademik dapat menghambat kualitas karya ilmiah. Oleh karena itu, peningkatan literasi akademik dapat dilakukan melalui pelatihan menulis ilmiah, pembiasaan membaca karya akademik berkualitas, serta penerapan etika dan disiplin akademik dalam setiap proses penulisan.


Daftar Pustaka

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2020). Modul Penulisan Akademik Bahasa Indonesia. Jakarta: Kemendikbud.
Pujiono, S. (2019). Bahasa Indonesia Akademik untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Deepublish

Kamis, 09 Oktober 2025

Tugas mandiri 3B

  1. Teks akademik biasanya digunakan dalam konteks pendidikan tinggi untuk menyampaikan gagasan, analisis, dan refleksi.

  2. Perbedaan utama antara teks akademik dan teks ilmiah terletak pada tujuan, struktur, dan tingkat kekhususan atau kedalaman ilmiah.

  3. Struktur umum teks akademik terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pendahuluanisi, dan penutup.

  4. Teks ilmiah biasanya mengikuti alur logis dengan struktur IMRAD yang berarti Introduction, Methods, Results, and Discussion.

  5. Salah satu ciri khas teks ilmiah adalah objektivitas, artinya penulis tidak memasukkan opini pribadi atau emositanpa dasar ilmiah.

  6. Semua klaim dalam teks ilmiah harus didukung oleh data atau referensi yang terpercaya.

  7. Salah satu prinsip penulisan akademik adalah menghindari plagiarisme dengan cara mencantumkan sumber secara konsisten.

  8. Literasi kritis mencakup kemampuan menilai validitas informasi atau argumen dalam sebuah teks.

  9. Jenis teks akademik yang bertujuan menjelaskan konsep secara logis disebut teks eksposisi.

  10. Salah satu solusi untuk meningkatkan literasi akademik mahasiswa adalah menyediakan pelatihan penulisan akademik secara berkala.

Tugas mandiri 3A

Ringkasan: Mengenal Teks Akademik dan Ilmiah — Fondasi Literasi di Dunia Pendidikan Tinggi

Teks akademik dan ilmiah memiliki peranan penting dalam membentuk kemampuan berpikir kritis dan sistematis di dunia pendidikan tinggi. Teks akademik merupakan karya tulis yang disusun untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan pengembangan ilmu dengan menggunakan bahasa formal dan logis. Sementara itu, teks ilmiah merupakan bagian dari teks akademik yang secara khusus menyajikan hasil penelitian melalui metode ilmiah yang teruji dan dapat dipertanggungjawabkan. Perbedaan utama keduanya terletak pada fokus: teks akademik lebih bersifat umum dan edukatif, sedangkan teks ilmiah lebih spesifik pada pelaporan hasil penelitian.

Karakteristik teks ilmiah mencakup objektivitas, kejelasan, konsistensi, serta ketepatan istilah sesuai bidang ilmu. Struktur teks akademik umumnya mengikuti pola IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion) atau disesuaikan dengan format pendahuluan, isi, dan penutup. Dalam penulisan akademik, diperlukan penerapan prinsip kejelasan, kohesi, koherensi, dan etika ilmiah, termasuk kejujuran intelektual serta penghindaran plagiarisme.

Peningkatan literasi kritis menjadi aspek esensial agar mahasiswa mampu memahami, menilai, dan menghasilkan karya akademik yang berkualitas. Literasi ini menumbuhkan kemampuan analitis dan argumentatif dalam menghadapi berbagai informasi ilmiah. Implikasinya, perguruan tinggi perlu memperkuat budaya literasi melalui pelatihan penulisan akademik, penyediaan sumber bacaan ilmiah, serta pembinaan etika penulisan agar mahasiswa siap berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan.


Daftar Pustaka

  • Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. (2023). Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi: Mengenal Teks Akademik dan Ilmiah. Jakarta: Kemendikbudristek.

  • Moeliono, A. M., & Dardjowidjojo, S. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.


Tugas Terstruktur 3

 EKSPLORASI TEKS AKADEMIK: KAJIAN NILAI, BAHASA, DAN PENALARAN A. Pendahuluan Latar Belakang Kajian akademik dalam bidang arsitektur tradisi...